Penalaran Deduksi




Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari dua buah pertanyaan dan satu kesimpulan. Pernyataan yang mendukung silogismus ini disebut premis yang kemudian dapat dibedakan sebagai premis mayor dan premis minor. Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif berdasarkan kedua premis tersebut. Jadi ketepatan penarikan kesimpulan tergantung pada tiga hal yakni kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor, dan keabsahan penarikan kesimpulan. Sekiranya salah satu dari ketiga unsur tersebut persyaratannya tidak dipenuhi maka kesimpulan yang akan ditariknya akan salah. Matematika adalah pengetahuan yang disusun secara deduktif. Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan halhal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagianbagiannya yang khusus. Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.

Penalaran deduktif merupakan kebalikan dari penalaran induksi. Sesuksi di mulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan umum, kemudian di uraikan menjadi pernyataan khusus. Jadi pernyataan umu dalam paragraph deduktif menjadi gagasan utama (kesimpulan), sedangkan pernyataan-pernyataan khusus menjdadi gagasan pendukung (penjelas). Beriku contoh penalaran deduksi sebagai berikut.

Contoh penalaran deduksi :

Kata lurik dalam tenunan lurik berasal dari bahasa jawa yaitu rik yang berarti garis. Menurut pakar kejawen, secara religi ‘Rik’ berarti garis atau parit dangkal yang membekas sehingga menyerupai garis yang sukar di hapus. Secara garis besar lurik adalah kain tenun yang bercorak garis-garis berwarna. Kain tenun lurik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia memiliki nama yang berbeda-beda . di jawa barat, lurik disebut poleng atau polengan, sedangkan di daerah lain kain lurik ini di kombinasi dengan hiasan songket, seoperti di Palembang; atau tenun kiat, seperti di Roti, Sumba, dan batak.
Pernyataan-pernyataan yang mendasari penalaran untuk menarik kesimpulan disebut premis. Kesimpulan dalam deduksi harus dapat dipercaya. Oleh karena itu kesimpulan deduksi memenuhi syarat:
  1. premisnya benar.
  2. penalaran yang menuju kesimpulan juga benar.

Gagasan-gagasan pendukung atau penjelas dalam deduksi bisa berupa alasan, rincian, ataupun contoh; bisa juga kombinasi dari ketiganya. Paragraph di atas merupakan paragraph deduktif yang menggabungkan alasan dan rincian sebagai contoh.
Perhatikan kesimpulan deduktif yang menggunakan penjelas dengan rincian berikut ini!
Contoh Perhatikan kesimpulan deduktif yang menggunakan penjelas dengan rincian berikut ini:
Corak songket minagkabau di bagi menjadi dalam tiga kelompok. Pengelompokan berdasrkan nama-nama flora, fauna, dan benda-benda lain. Rinciannya seperti berikut.
1. Nama flora antara lain:
a. Pucuak Rabung (jejak burung)
b. Basisiak Batang Pinang (sisik pohon pinang)
c. Batang Padi (tangkai padi)
2. Nama fauna antara lain:
a. Tali Burung (jejak burung)
b. Cintadu Bapatah (serangga)
c. Bada Mudiak (iring-iringan teri ke hulu sungai)
3. Nama benda antara lain:
a. Biku-biku (mata gergaji)
b. Sajamba Makan (tampan upacara)
c. Mariak Jorang (permata jorang)
Deduksi merupakan cara pengambilan pengambilan kesimpulan dengan memakai langkah-langkah silogisme yaitu tiga buah pernyataan yang menjadi rangkaian logika. Pernyataan silogisme, meliputi premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.

Contoh pernyataan silogisme, meliputi premis mayor, premis minor, dan kesimpulan :
1. Premis mayor
    Semua siswa SMA berseragam putih dan abu-abu.
2. Premis minor
    Anak itu berseragam putih dan abu-abu.
3. Kesimpulan
    Anak yang berseragam putih dan abu-abu itu anak siswa SMA

Rantai Deduksi Penalaran yang deduktif dapat berlangsung lebih informal dari entimem. Orang tidak berhenti pada sebuah silogisme saja, tetapi dapat pula berupa merangkaikan beberapa bentuk silogisme yang tertuang dalam bentuk yang informal. 
Pengertian dan Contoh paragraf Deduksi – Paragraf deduksi adalah paragraf yang kalimat utamanya dimunculkan pada awal paragraf. 
Contoh Paragraf deduksi :

“Hellen Keller adalah seorang wanita Amerika yang sangat terkenal. Ia dikagumi karena keberanian dan kebijaksanaannya. Ia tidak dapat melihat dan mendengar. Miss Hellen terkenal diseluruh dunia karena pengorbanannya yang sangat besar untuk memajukan kedudukan orang-orang yang buta, tuli dan bisu”.

Note : kalimat yang bergaris miring adalah kalimat utama dari paragraf deduksi










Komentar

Postingan populer dari blog ini

UTS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2018 UNIVERSITAS GUNADARMA

KONFLIK ORGANISASI